Kemendikdasmen Soroti Peran Pendidikan Nonformal dalam Dunia Kerja

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Program Pelatihan Instruktur LKP untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Keterampilan

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas instruktur di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Dalam program ini, sebanyak 1.100 instruktur akan diberikan pelatihan agar mampu memberikan pendidikan dan pelatihan yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan industri.

Program Instruktur Naik Kelas diluncurkan sebagai respons terhadap tantangan ketenagakerjaan di Indonesia. Angka pengangguran pada Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang, menunjukkan bahwa masih banyak tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar. Oleh karena itu, peningkatan kualitas instruktur menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa lulusan kursus dapat bersaing dalam dunia kerja.

Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin, menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas instruktur adalah kebutuhan mendesak. Ia menyebutkan bahwa laporan Future of Jobs dari World Economic Forum menunjukkan bahwa enam dari sepuluh pekerja perlu mengikuti pelatihan berulang sebelum tahun 2027. Namun, saat ini hanya separuh dari mereka yang benar-benar mendapatkan akses pelatihan.

Menurut Tatang, ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja dan kebutuhan industri menjadi salah satu penyebab tingginya angka pengangguran. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa hingga Februari 2025, jumlah pengangguran masih mencapai 7,28 juta orang. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya penyesuaian dalam sistem pendidikan dan pelatihan.

Tatang juga menyampaikan bahwa saat ini terdapat lebih dari 12.000 LKP di seluruh Indonesia, tetapi kualitasnya sangat bervariasi. Hasil evaluasi terakhir menunjukkan bahwa hanya satu dari lima LKP yang dinilai memiliki kualitas sangat baik. Oleh karena itu, pelatihan yang diberikan kepada instruktur tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka, tetapi juga untuk memastikan bahwa ilmu yang diperoleh dapat disebarkan ke daerah-daerah lain.

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menekankan bahwa kualitas instruktur menjadi kunci dalam menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Ia menyatakan bahwa meskipun kurikulum dan fasilitas bisa sangat canggih, tanpa kehadiran instruktur yang kompeten, inspiratif, dan adaptif, maka hasil pembelajaran tidak akan optimal.

Hetifah menambahkan bahwa 1.100 instruktur yang dilatih pemerintah dapat menjadi agen pengimbasan bagi ribuan instruktur lain di Indonesia. Dengan demikian, dampak pelatihan tersebut diharapkan bisa dirasakan secara luas dan berkelanjutan.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza, juga menegaskan pentingnya peran pendidikan nonformal dalam menjawab kebutuhan keterampilan yang cepat berubah. Ia menyatakan bahwa tanpa instruktur yang cakap, sulit bagi lembaga pendidikan untuk menerapkan pembelajaran yang berkualitas dan menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing.

Fajar menekankan bahwa program pelatihan instruktur bukan hanya tentang peningkatan kapasitas, tetapi juga merupakan gerakan berbagi praktik baik dan pembelajaran sepanjang hayat. Ia berharap bahwa ketika satu instruktur naik kelas, maka puluhan bahkan ratusan peserta didik akan ikut merasakan dampaknya secara kualitas.