
Kepala Sekolah dan Guru Terekam Karaoke Saat Jam Belajar
Di sebuah sekolah dasar di Pandeglang, Banten, terjadi peristiwa yang mengejutkan banyak orang. Kepala sekolah dan seorang guru terekam sedang asyik bernyanyi di ruang kelas saat jam belajar berlangsung. Kejadian ini terjadi bukan di tempat hiburan atau acara khusus, melainkan di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat untuk belajar dan berkembang.
Video singkat tersebut cepat menyebar melalui grup WhatsApp dan media sosial. Dalam waktu singkat, video itu menjadi viral dan memicu reaksi dari para orang tua murid. Murid-murid dibiarkan sendirian sementara dua pendidik tersebut tampak sangat menikmati momen karaoke mereka.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah alat yang digunakan bukan sembarang televisi. Itu adalah smart TV bantuan negara yang seharusnya digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Namun, alat canggih ini justru digunakan sebagai layar karaoke, menggantikan fungsi utamanya sebagai media pembelajaran.
Smart TV Jadi Mesin Hiburan
Smart TV yang dibeli dengan uang negara memiliki harga yang cukup tinggi, sekitar Rp6,5 juta per unit. Tujuan pengadaannya adalah agar anak-anak di daerah terpencil dapat belajar secara interaktif dan tidak tertinggal dari murid-murid di kota besar. Namun, niat baik ini justru tercoreng oleh tindakan yang tidak sesuai.
Dalam video tersebut, suara musik keras menggantikan suara guru yang seharusnya menjelaskan pelajaran. Perangkat canggih yang mestinya menghubungkan murid dengan dunia pengetahuan malah digunakan untuk menyajikan lagu-lagu nostalgia. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas yang disediakan tidak digunakan dengan benar.
Orang Tua Murid Marah
Para orang tua murid merasa kecewa dan marah atas kejadian ini. Mereka memberikan uang untuk biaya pendidikan dengan harapan anak-anak mereka bisa belajar dengan baik. Namun, apa yang terjadi justru membuat mereka merasa uang yang mereka keluarkan sia-sia.
Guru dan kepala sekolah seharusnya menjadi teladan bagi murid-murid. Jika mereka lebih fokus pada hiburan daripada mengajar, bagaimana mungkin murid belajar tentang disiplin dan tanggung jawab? Para murid hanya bisa menonton dalam diam, tanpa bisa melakukan apa-apa.
Reaksi dari Pihak Berwenang
Setelah video tersebut viral, Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang langsung mengambil langkah. Mereka membentuk tim investigasi untuk menelusuri kasus ini. Pihak dinas menyatakan penyesalan atas insiden yang mencoreng dunia pendidikan.
Sanksi akan diberikan jika terbukti bersalah. Namun, seperti biasa, proses birokrasi sering kali memakan waktu. Masyarakat menunggu langkah nyata dan hukuman yang bisa memberi efek jera, bukan sekadar teguran.
Harapan Masyarakat
Orang tua murid berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Pendidikan adalah harapan terakhir untuk masa depan anak-anak mereka. Mereka ingin sistem pendidikan yang lebih baik dan tenaga pendidik yang lebih bertanggung jawab.
Pelajaran dari Pandeglang
Kasus ini mengingatkan pentingnya integritas tenaga pendidik. Pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga tentang pembentukan karakter. Jika pendidiknya tidak kuat, maka murid pun bisa kehilangan arah.
Selain itu, pengawasan terhadap bantuan negara harus lebih ketat. Fasilitas mahal jangan sampai berakhir di tempat yang salah. Smart TV seharusnya menjadi alat bantu belajar, bukan mesin hiburan.
Sementara tim investigasi masih bekerja, video memalukan tersebut sudah menjadi jejak digital yang tak bisa dihapus. Ia akan terus ada di internet, menjadi pengingat bahwa di sebuah sekolah di Pandeglang, pernah ada murid yang kehilangan hak belajarnya. Diganti dengan suara karaoke dari orang-orang yang seharusnya mereka hormati.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!