Kelas 1 SD Dianggap Sulit, Pemerintah Diminta Evaluasi Standar Buku

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Evaluasi Buku Pelajaran Kelas 1 SD Diperlukan

Pemerhati pendidikan dasar, Galih Sulistyaningra, menilai bahwa perlu dilakukan evaluasi terhadap monitoring buku pelajaran untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD). Hal ini disampaikannya setelah mendengar keluhan dari seorang orangtua mengenai kesulitan anaknya dalam memahami materi pelajaran di kelas 1 SD.

Galih menjelaskan bahwa kejadian ini menunjukkan pentingnya adanya evaluasi lebih lanjut dari pihak terkait, khususnya Kementerian Pendidikan Dasar. Tujuannya adalah memastikan bahwa semua sekolah, baik negeri maupun swasta, menerapkan buku pelajaran yang sesuai dengan standar nasional.

"Kita harus memastikan bahwa buku-buku yang digunakan di kelas 1 SD sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah," ujar Galih. Ia menekankan bahwa buku tersebut harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan usia siswa agar tidak memberatkan mereka.

Buku pelajaran yang digunakan di kelas 2 SD telah dipastikan sesuai dengan standar nasional. Namun, hal ini belum berlaku sepenuhnya untuk kelas 1 SD. Galih menegaskan bahwa materi yang diberikan harus mudah dipahami oleh siswa dan tidak mengandung istilah-istilah yang terlalu rumit.

Keluhan Orang Tua Mengenai Materi Pelajaran

Sebelumnya, seorang ibu menyampaikan keluhannya melalui media sosial mengenai pelajaran yang diberikan kepada anaknya yang sedang duduk di kelas 1 SD. Dalam unggahan akun TikTok resmi Antara Tv Indonesia, ia menjelaskan bahwa buku pelajaran yang digunakan mengandung kata-kata yang sulit dipahami oleh siswa kelas 1.

Selain itu, anaknya juga diajukan pertanyaan tentang penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menurut ibu tersebut, pertanyaan semacam ini tidak layak diberikan kepada anak seusianya.

"Pertanyaan seperti 'membeli produk lokal termasuk sila keberapa?' justru mirip dengan soal CPNS yang diberikan kepada anak kelas 1 SD," ujarnya. Ia merasa bahwa materi yang diberikan terlalu kompleks bagi usia anak-anak.

Masalah Bahasa dalam Buku Pelajaran

Ibu tersebut juga menyampaikan kekecewaannya terhadap penggunaan bahasa dalam buku pelajaran yang dinilai tidak ramah bagi siswa kelas 1 SD. Ia mencontohkan bahwa anaknya diminta menjawab soal-soal tertentu, namun ketika ditanya makna jawaban tersebut, anaknya tidak bisa memahaminya.

"Bisa saja menggunakan bahasa yang lebih sederhana," ujar ibu tersebut. Ia berharap pihak sekolah dan pemerintah dapat memperhatikan aspek ini agar siswa tidak merasa kewalahan dalam mempelajari materi pelajaran.

Pentingnya Penyesuaian Kurikulum

Dari berbagai keluhan yang muncul, tampaknya ada kebutuhan untuk melakukan penyesuaian kurikulum dan bahan ajar agar lebih sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Pemerintah dan institusi pendidikan perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap siswa, terutama yang berada di kelas 1 SD, tidak mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran.

Evaluasi terhadap buku pelajaran menjadi langkah penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan efektif bagi siswa. Dengan demikian, proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal bagi para peserta didik.