
Pendidikan Politik untuk Warga Nahdliyyin di Kecamatan Wanasari
Forum Musyawarah MWC NU tingkat Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, merekomendasikan adanya pendidikan politik bagi warga nahdliyyin. Rekomendasi ini muncul karena kekhawatiran bahwa sebagian besar warga NU di tingkat bawah masih kurang memahami politik kebangsaan yang diperankan oleh Nahdlatul Ulama.
Selama pemilu atau pesta demokrasi, sikap warga NU cenderung lebih pragmatis dan tidak memiliki perspektif jangka panjang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka mudah terjebak dalam kepentingan politik sesaat tanpa mempertimbangkan nilai-nilai dasar yang menjadi prinsip NU.
Seorang delegasi dari ranting NU yang hadir dalam forum tersebut sangat mengharapkan agar MWC NU dapat menyelenggarakan kegiatan pendidikan politik untuk warga NU. Tujuannya adalah untuk memperkuat pemahaman tentang politik agar warga NU tidak mudah terpengaruh oleh arus politik yang tidak sesuai dengan ajaran organisasi.
Menanggapi permintaan tersebut, Akhmad Sururi selaku Sekretaris Tanfidziah merespons secara positif. Menurutnya, pendidikan politik sangat penting agar warga NU di tingkat bawah tidak mudah terombang-ambing saat menjelang Pemilu. Ia menegaskan bahwa pendidikan politik bukan hanya tanggung jawab partai politik, tetapi juga bisa dilakukan oleh lembaga seperti NU.
"Kesantunan dan moralitas dalam berpolitik menjadi pijakan utama," ujarnya. Menurut Sururi, berpolitik bagi warga NU harus dilakukan dengan kejujuran nurani dan moral agama sesuai dengan ajaran Ahlusunah wal Jamaah. Oleh karena itu, nilai persatuan dan kebersamaan harus dijunjung tinggi tanpa mengorbankan kepentingan bangsa.
Sururi menambahkan bahwa politik kebangsaan harus diperkuat dengan politik kekuasaan yang diperankan oleh partai politik. Ini penting agar warga NU memahami politik yang tidak terbatas pada saat pesta demokrasi, melainkan lebih jauh tentang politik kebangsaan yang beririsan dengan politik kekuasaan.
Dalam hal ini, PKB dianggap sebagai partai yang sejalan dengan nilai-nilai Ahlusunah Wal Jamaah. Ideologi dan perjuangan PKB searah dengan politik kebangsaan. Selain itu, PKB lahir dari rahim NU, sehingga menjadi partai yang sangat relevan dalam konteks politik NU.
Beberapa ranting lain dalam forum tersebut juga mendukung adanya kegiatan pendidikan politik yang bisa memberikan pencerahan tentang politik kebangsaan. Saat ini, sering kali warga NU hanya ikut-ikutan berpolitik tanpa memahami prinsip dan moral politik NU.
Politik transaksional pragmatis sering menjadi warna setiap pemilu, tanpa mempertimbangkan kepentingan bangsa lima tahun ke depan. Oleh karena itu, penting bagi warga NU untuk memahami politik secara lebih mendalam dan santun, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan.
Komisi rekomendasi dalam forum Raker MWC NU Wanasari dihadiri oleh delegasi Ranting NU se-Kecamatan Wanasari. Forum ini dipimpin oleh H Tobiin MA, didampingi oleh Akhmad Sururi selaku sekretaris. Hadir juga Rois Syuriah MWC NU, KH Sobarudin, Ketua Tanfidziah H. Takmuri, serta wakil bendahara Sugeng.
Musker MWC NU Wanasari yang diselenggarakan pada hari Ahad, 28 Rabiul Awal 1447 H / 21 September 2025, juga dihadiri oleh Wakil Ketua PCNU Kabupaten Brebes, Drs Wahidin. Beliau memberikan sambutan pada saat pembukaan yang berlangsung di Pondok Pesantren Al Fattah Tegalgandu, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!