
Penolakan Pendirian MDT di Sekolah Formal oleh DPC FKDT Kota Tegal
Ketua Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPC FKDT) Kota Tegal menunjukkan sikap tegas terhadap rencana pendirian Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) yang akan ditempatkan di lingkungan sekolah atau sistem pendidikan formal. Penolakan ini dilakukan karena khawatir akan mengurangi jumlah murid yang selama ini mengikuti program MDT di luar sistem pendidikan resmi.
MDT sendiri telah berjalan secara mandiri dan berada di luar sistem pendidikan formal. Program ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran agama Islam kepada anak-anak, khususnya dalam bentuk pengajian dan kegiatan belajar mengajar yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Namun, beberapa kepala sekolah mulai mengusulkan adanya integrasi MDT dengan sistem pendidikan formal, sehingga bisa menjadi bagian dari kurikulum sekolah.
Pendirian MDT di bawah naungan sekolah formal dinilai oleh DPC FKDT Kota Tegal dapat mengubah karakteristik dan tujuan utama dari MDT itu sendiri. Hal ini juga berpotensi mengurangi minat masyarakat untuk ikut serta dalam program yang sudah berjalan selama ini. Solikhun, sebagai Ketua DPC FKDT Kota Tegal, menyatakan bahwa pihaknya sangat menolak langkah tersebut dengan tegas.
Beberapa alasan yang diajukan oleh DPC FKDT antara lain:
- Perubahan tujuan MDT: Jika MDT ditempatkan dalam sistem pendidikan formal, maka tujuan utamanya mungkin akan bergeser dari pembelajaran agama menjadi bagian dari kurikulum sekolah.
- Kurangnya kebebasan dalam penyelenggaraan: Sistem pendidikan formal memiliki aturan dan regulasi yang ketat, sehingga MDT mungkin tidak bisa berjalan sesuai dengan cara tradisional dan lokal yang selama ini digunakan.
- Potensi konflik dengan lembaga pendidikan lain: Integrasi MDT dengan sekolah bisa memicu persaingan atau perbedaan pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan agama.
Selain itu, DPC FKDT Kota Tegal juga menilai bahwa pendidikan formal dan MDT memiliki peran yang berbeda. Pendidikan formal lebih fokus pada ilmu pengetahuan umum, sementara MDT lebih menitikberatkan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama. Oleh karena itu, kedua sistem ini sebaiknya tetap berdiri sendiri agar masing-masing bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
Dalam rangka menjaga kelangsungan dan keberlanjutan MDT, DPC FKDT Kota Tegal berharap agar pihak-pihak terkait dapat memahami pentingnya menjaga karakteristik MDT sebagai salah satu bentuk pendidikan non-formal yang khas dan relevan bagi masyarakat.
Meskipun ada usulan untuk mengintegrasikan MDT dengan sistem pendidikan formal, DPC FKDT tetap berkomitmen untuk melindungi dan memperkuat eksistensi MDT sebagai lembaga pendidikan yang unik dan berkontribusi dalam membentuk generasi yang beriman dan berakhlak tinggi.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!