Pelatihan Eksklusif Teknologi Baterai untuk Guru SMK Banten dari NBRI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Pelatihan Eksklusif Teknologi Baterai untuk Guru SMK Banten dari NBRI

Kerja Sama antara NBRI dan Industri untuk Membangun SDM di Sektor Baterai

National Battery Research Institute (NBRI) mengambil langkah strategis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pelaku industri besar. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk menghubungkan dunia pendidikan dengan kebutuhan nyata industri baterai yang berkembang pesat. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung transisi energi dan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Evvy Kartini, founder NBRI, menjelaskan bahwa sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) dan universitas belum memiliki kurikulum khusus terkait baterai. Padahal, industri sangat membutuhkan tenaga kerja yang siap pakai. Untuk mengatasi hal ini, NBRI meluncurkan program Battery School pada 29–30 September 2025.

Program ini menjadi penting dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang energi baru terbarukan, khususnya teknologi baterai. Fokus utamanya adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan terkini tentang teknologi baterai kepada para guru SMK. Langkah ini merupakan kelanjutan dari program beasiswa kolaborasi NBRI dan Pamerindo Indonesia, yang bertujuan memperkuat kapasitas pendidik vokasi agar dapat menularkan ilmu tersebut kepada siswa masing-masing.

Evvy menegaskan bahwa guru adalah ujung tombak pendidikan vokasi. Dengan memberikan pengetahuan terkini tentang teknologi baterai, akan tercipta efek multiplier bagi generasi muda. Sejak pertama kali digelar pada 2021, Battery School telah melibatkan lebih dari 918 peserta dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, peneliti, praktisi industri, hingga pembuat kebijakan.

Pada edisi 2025, Battery School juga ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara NBRI dan sejumlah kepala sekolah SMK dari Provinsi Banten, dengan dukungan penuh dari Skill Development Center (SDC) Banten. Kerja sama ini diharapkan menjadi fondasi penguatan pendidikan vokasi berbasis teknologi energi berkelanjutan secara jangka panjang.

Evvy menambahkan bahwa pendidikan vokasi memegang peran penting dalam menyiapkan tenaga kerja yang siap masuk ke dunia industri. Dengan melatih guru-guru SMK, diharapkan kualitas pengajaran meningkat dan siswa lebih siap menghadapi kebutuhan kompetensi industri, terutama di sektor baterai dan kendaraan listrik.

Lia Indriasari, Country Manager PT Pamerindo Indonesia, menyampaikan bahwa tema teknologi baterai maju dalam edisi kali ini menyoroti pentingnya standarisasi dan performa baterai pada kendaraan listrik roda dua (2W-EV). Isu ini sangat krusial untuk menciptakan interoperabilitas, keamanan, efisiensi, serta daya saing industri baterai nasional.

Menurut Lia, tanpa standar yang kuat, perkembangan kendaraan listrik akan berjalan parsial dan tidak berkelanjutan. Standarisasi menjadi fondasi penting agar Indonesia dapat masuk dalam rantai pasok global.

Selain itu, Evvy menjelaskan bahwa Battery School menekankan pentingnya penerapan SNI 8872 terkait battery safety, demi menjamin perlindungan pengguna serta kualitas baterai di pasar. Program ini tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga membuka ruang sinergi antara riset, pendidikan vokasi, dan pelaku industri.

Melalui Battery School, NBRI ingin memastikan bahwa pengembangan SDM berjalan seiring dengan kebutuhan industri dan arah transisi energi nasional. Tujuan akhirnya adalah menciptakan ekosistem baterai yang mandiri dan kompetitif.