Kerjasama Akur Kampung Inggris dengan Madrasah dan Pondok Pesantren di Lamongan
Akur Kampung Inggris Pare kembali memperluas jangkauan programnya dengan menandatangani piagam kerjasama bersama Madrasah Aliyah (MA) Mamba’ul Ma’arif dan Pondok Pesantren Al-Hadliri di Banjarwati, Paciran, Kabupaten Lamongan. Penandatanganan dilakukan pada Rabu 24 September 2025 oleh Ketua Umum Akur Kampung Inggris, Dwi Yudi Ardiansyah, bersama Kepala MA Mamba’ul Ma’arif, Sultoni Irham Yasin, S.Kom., S.Pd., M.Pd, dan Kepala Ponpes Al-Hadliri, Mohammad Asyari, S.Pd., M.Pd.
Kerjasama ini disebut sebagai momen bersejarah oleh Sultoni. Selama ini pihaknya hanya mengetahui Kampung Inggris dari media sosial, dan baru kali ini bisa menjalin kemitraan langsung. Ia menyatakan bahwa ke depan program ini akan difungsikan dengan baik. Setiap bulan akan ada tutor dari Akur yang datang ke sini, dan siswa juga berkesempatan belajar langsung di Kampung Inggris Pare.
Sultoni menegaskan bahwa penguasaan bahasa Inggris menjadi kebutuhan penting bagi alumninya yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Program jangka pendek yang disasar adalah speaking, terutama melalui Lembaga LPBA yang bernaung di bawah Ponpes Al-Hadliri.
Bahasa dan Agama Beriringan
Kepala Ponpes Al-Hadliri, Mohammad Asyari, menekankan bahwa kerjasama ini sejalan dengan visi pesantren: mencetak generasi Qurani sekaligus berdaya saing bahasa. Santri harus dibekali ilmu agama dan bahasa, baik Arab maupun Inggris. Keduanya harus berjalan beriringan selaras dengan keinginan Abah Kyai (KH Muhammad Munawir).
Pola Jemput Bola Akur
Perwakilan Divisi LKP Akur Kampung Inggris, Samuel Evans Ketaren, menjelaskan bahwa Akur kini menerapkan pola jemput bola ke masyarakat. Program ini sekaligus menyambut rencana pemerintah tahun 2027, di mana guru SD ditargetkan sudah bisa berbahasa Inggris.
Selain meningkatkan keterampilan siswa, program ini juga membuka lapangan kerja baru bagi lulusan S1 Bahasa Inggris yang selama ini banyak tidak terserap sesuai bidangnya. Samuel memastikan metode pembelajaran di bawah Akur menggunakan kurikulum yang sudah teruji, serta telah diimplementasikan di sejumlah daerah, termasuk Kota Madiun.
Apresiasi Dinas Pendidikan Lamongan
Dalam kunjungan tersebut, tim Akur juga menyempatkan beraudiensi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan. Sekretaris Disdik, Dr. R. Chusnul Yulisetyo, M.Pd., menyampaikan apresiasi tinggi. Kegiatan Akur sangat positif karena meningkatkan kompetensi guru dan siswa. Bahasa Inggris sangat diperlukan di era tanpa batas ini agar anak-anak siap berkompetisi, baik di dalam maupun luar negeri.
Namun ia mengingatkan, untuk sekolah negeri terdapat kendala pendanaan akibat putusan Mahkamah Agung, sehingga perlu koordinasi lebih lanjut dengan MKKS dan bidang terkait sebelum program dijalankan secara luas.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!