Evaluasi Program MBG, PBNU Usulkan Penjelasan Istilah dan Belajar dari Dapur Pesantren

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Evaluasi Program MBG, PBNU Usulkan Penjelasan Istilah dan Belajar dari Dapur Pesantren

Kritik Terhadap Program Makan Bergizi Gratis

Ketua Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU), H. M. Zulfikar As’ad atau lebih dikenal dengan Gus Ufik, memberikan perhatian khusus terhadap implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menilai bahwa program nasional ini perlu segera dievaluasi agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh peserta didik.

Menurut Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang ini, istilah “MBG” masih berpotensi menimbulkan tafsir keliru di tengah masyarakat. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar istilah tersebut diperjelas menjadi Makanan Bergizi Siswa, supaya tujuan program lebih fokus dan tepat sasaran.

“Kalau hanya sekadar jalan tanpa dasar konsep yang kuat, khawatir orientasinya tidak jelas. MBG ini mestinya berbasis pada disiplin kesehatan komunitas,” ucap Gus Ufik saat dikonfirmasi.

Empat Pilar Utama dalam Pelaksanaan Program

Ia menegaskan, pelaksanaan program harus mengedepankan empat pilar utama, yakni pencegahan, promosi kesehatan, edukasi gizi, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan begitu, MBG tidak hanya sekadar menyediakan makanan, melainkan juga menjadi investasi kesehatan jangka panjang bagi generasi bangsa.

Lebih lanjut, pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang ini memaparkan prinsip-prinsip dasar kesehatan komunitas yang sebaiknya diadopsi pemerintah. Di antaranya fokus pada langkah preventif, keterlibatan aktif sekolah, guru, orang tua, dan siswa, serta pendekatan holistik yang memandang kesehatan dari aspek keluarga, lingkungan, hingga budaya masyarakat.

Pengalaman Pesantren dalam Pengelolaan Konsumsi Massal

Menariknya, Gus Ufik menilai pesantren memiliki pengalaman berharga dalam hal pengelolaan konsumsi massal. Ribuan santri setiap hari mendapatkan layanan makan dari dapur pesantren yang terkelola secara tertib, higienis, dan efisien.

“Sebenarnya pemerintah bisa belajar dari pesantren. Dapur umum di pesantren sudah terbukti berjalan dengan sistematis dan berbiaya relatif murah,” ujarnya melanjutkan.

Sinergi untuk Menciptakan Generasi Sehat

Ia optimistis, jika prinsip kesehatan komunitas dipadukan dengan praktik baik pengelolaan di pesantren serta sinergi lintas sektor, MBG dapat menjadi program strategis untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan tangguh.

“Jangan sampai ada efek yang tidak diinginkan. Program ini bukan sekadar memberi makan, tetapi harus menjadi pondasi kesehatan anak-anak kita,” pungkasnya.