Peran Ilmu dan Iman dalam Membentuk Generasi Muda yang Kuat
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Lestari Moerdijat, menyampaikan pentingnya menjaga keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan iman dalam membentuk generasi muda yang memiliki karakter kuat serta daya saing tinggi. Pernyataan ini disampaikannya saat memberi sambutan pada acara Temu Muda Inspiratif di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jawa Timur, pada Selasa (30/9).
Lestari menekankan bahwa ilmu dan iman adalah dua hal yang sangat penting dalam menghadapi tantangan dunia. "Ilmu tanpa iman hanya akan membawa kehampaan," ujarnya dalam pernyataannya. Dalam konteks pembangunan bangsa, ia melihat bahwa generasi muda akan menjadi pilar utama dalam melanjutkan proses pembangunan Indonesia.
Selain itu, Lestari juga menyoroti pentingnya penggunaan teknologi secara bertanggung jawab oleh setiap generasi muda. Menurutnya, perkembangan teknologi harus dapat dimanfaatkan dengan baik agar tidak terjadi kesenjangan atau bahaya yang tidak diinginkan.
Sejarah Bangsa yang Kaya dan Berharga
Dalam pidatonya, Lestari mengungkapkan bahwa sejarah Indonesia mencerminkan sebuah bangsa yang besar dan kaya akan nilai-nilai luhur. Ia mencontohkan masa Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu masa keemasan dalam sejarah Nusantara. Patih Gajah Mada, yang merupakan tokoh penting dalam kerajaan tersebut, dikenal dengan Sumpah Palapa. Sumpah ini berisi komitmen untuk tidak beristirahat atau menikmati kesenangan sampai seluruh wilayah Nusantara dapat bersatu.
"Lokasi Kerajaan Majapahit berada di Mojokerto, Jawa Timur," tambah Lestari. Ia juga menegaskan bahwa lokasi ini memiliki makna sejarah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika sebagai Nilai Kebangsaan
Selain itu, Lestari mengungkapkan bahwa dalam masa Kerajaan Majapahit, penyair sastra Jawa Kuno Mpu Tantular menciptakan Kitab Sutasoma. Dalam kitab tersebut, muncul ungkapan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna "berbeda-beda tetapi tetap satu". Ungkapan ini menjadi simbol dari keberagaman yang ada di Indonesia.
Menurut Lestari, perbedaan adalah bagian tak terhindarkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menegaskan bahwa perbedaan ini tidak perlu dipertentangkan, melainkan dijadikan sebagai kekuatan yang memperkaya persatuan dan kesatuan bangsa.
Peran Generasi Muda dalam Pembangunan Nasional
Lestari juga menekankan bahwa generasi muda memiliki peran vital dalam membangun Indonesia. Ia menilai bahwa dengan kombinasi antara ilmu pengetahuan dan iman, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang positif. Ia berharap mereka mampu mengambil alih tanggung jawab dalam memajukan bangsa, sambil tetap menjaga nilai-nilai luhur dan budaya yang telah diwariskan oleh para pendahulu.
Dalam kesempatan ini, Lestari juga menegaskan bahwa pemuda Indonesia harus mampu menjaga semangat nasionalisme dan patriotisme. Ia yakin bahwa dengan semangat ini, bangsa Indonesia akan terus berkembang dan menjadi negara yang lebih maju.
Kesimpulan
Dengan berbagai penekanan yang disampaikan, Lestari Moerdijat menunjukkan bahwa keseimbangan antara ilmu dan iman, serta penghargaan terhadap sejarah dan keberagaman, adalah kunci untuk membentuk generasi muda yang tangguh dan berkontribusi positif bagi bangsa. Ia berharap peserta acara dan seluruh generasi muda Indonesia dapat belajar dari nilai-nilai luhur yang telah ditorehkan oleh para leluhur.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!