
Pendidikan Budi Pekerti dalam Perspektif Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan budi pekerti merupakan salah satu aspek penting dalam proses pembentukan karakter seseorang. Dalam konteks pendidikan nasional, budi pekerti harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar bangsa Indonesia. Pertanyaan seperti ini sering muncul dalam berbagai ujian, termasuk bagi para guru yang mengikuti Program PPG (Pendidikan Profesi Guru). Artikel ini akan menjelaskan jawaban dari pertanyaan tersebut serta penjelasannya secara lengkap.
Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk pribadi yang memiliki karakter kuat dan berlandaskan nilai luhur. Di sinilah peran budi pekerti sangat menonjol, karena menjadi cerminan dari kualitas diri seseorang dalam berpikir, merasakan, dan bertindak. Sejak dulu, tokoh-tokoh pendidikan bangsa seperti Ki Hadjar Dewantara telah menekankan pentingnya pengembangan budi pekerti agar generasi muda dapat tumbuh sebagai individu yang berintegritas dan berakhlak mulia.
Budi pekerti bukan hanya sekadar perilaku lahiriah, melainkan suatu kesatuan yang utuh dari kemampuan manusia dalam berpikir, merasakan, dan bertindak. Menurut Ki Hadjar Dewantara, budi pekerti mencerminkan perpaduan antara cipta (kognitif) dan rasa (afektif), yang kemudian melahirkan karse (psikomotorik). Dengan kata lain, tindakan seseorang tidak boleh hanya didasarkan pada akal semata tanpa mempertimbangkan rasa kemanusiaan, begitu pula sebaliknya, tidak cukup hanya mengandalkan perasaan tanpa pertimbangan logis.
Harmoni antara cipta dan rasa inilah yang membentuk perilaku manusia yang bermoral, beradab, dan memiliki karakter kuat. Konsep budi pekerti menurut Ki Hadjar Dewantara selaras dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan keseimbangan antara pikiran, perasaan, dan tindakan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam konteks pendidikan, pembentukan budi pekerti berarti membantu peserta didik agar mampu berpikir bijak, memiliki kepekaan sosial, serta mewujudkannya dalam tindakan nyata demi kebaikan bersama.
Beberapa pilihan jawaban yang mungkin diberikan dalam soal seperti ini antara lain:
- A. Karakter seseorang yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, faktor lingkungan dan faktor keadaan
- B. Kemampuan seseorang dalam menangkap fenomena alam dengan panca inderanya
- C. Budi pekerti berkaitan dengan kemampuan kognitif atau berpikir dalam mengambil keputusan
- D. Perpaduan antara cipta (kognitif) dan rasa (afektif) sehingga menghasilkan karse (psikomotorik)
- E. Kemampuan kodrat manusia atau individu yang tidak berkaitan dengan bagian biologis dan berperan menentukan karakter seseorang
Jawaban yang tepat adalah D, yaitu perpaduan antara cipta dan rasa yang menghasilkan karse. Penjelasan Ki Hadjar Dewantara menunjukkan bahwa budi pekerti bukan hanya sekadar tindakan fisik, tetapi juga hasil dari interaksi antara kemampuan berpikir dan perasaan. Hal ini mencerminkan keselarasan antara pikiran, hati, dan tindakan, yang menjadi fondasi utama dalam membangun kepribadian yang baik.
Dengan demikian, pendidikan budi pekerti tidak hanya melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia, berkepribadian kuat, dan mampu berkontribusi positif bagi bangsa dan kemanusiaan. Melalui pemahaman yang mendalam tentang konsep budi pekerti menurut Ki Hadjar Dewantara, para pendidik dapat lebih efektif dalam membimbing peserta didik menuju masa depan yang lebih baik.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!