
Kembali Bersekolah, Harapan Naisila Anandia untuk Menjadi Dokter Terwujud
Naisila Anandia, seorang remaja berusia 15 tahun, kini kembali merasakan sensasi duduk di bangku sekolah. Setelah tiga tahun tidak bersekolah, ia kini menjadi siswa di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Naisila berasal dari Desa Wirakanan, Kecamatan Kandanghaur. Ia terakhir kali lulus dari SD Wirakanan 1 dan harus berhenti sekolah karena tidak memiliki biaya.
Selama tiga tahun itu, Naisila menghabiskan waktunya dengan membantu ibunya, mengantar jemput adiknya ke sekolah, serta bermain bersama teman-temannya. Meski begitu, harapan untuk menjadi dokter tetap menyala dalam dirinya. Cita-citanya ini muncul dari keinginan untuk bisa menyembuhkan ayahnya yang sakit-sakitan dan membantu orang-orang miskin yang tidak mampu berobat.
Ayah Naisila, Nurbuat, adalah seorang buruh serabutan yang kini tidak lagi mampu membiayai pendidikan putrinya. Kondisi ekonomi keluarga yang sulit membuat Naisila harus meninggalkan sekolah. Namun, kini ada harapan baru baginya. Pada Kamis (2/10/2025), Naisila akan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bersama teman-temannya sebagai awal dari proses belajar mengajar.
“Saya sangat senang bisa kembali bersekolah dan mendapatkan ilmu lagi. Dulu saya berhenti karena tidak punya biaya, sekarang ada kesempatan lagi,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Fasilitas Lengkap di Sekolah Rakyat Terintegrasi
Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) Indramayu berlokasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Sosial. Di sini, Naisila tidak hanya mendapat kesempatan untuk belajar, tetapi juga fasilitas lengkap yang disediakan oleh pihak sekolah. Fasilitas tersebut meliputi makan tiga kali sehari, snack, seragam delapan set, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga pemetaan bakat bagi siswa.
Selain itu, SRT Indramayu juga memberikan perhatian khusus kepada para orang tua murid. Tujuannya adalah agar mereka bisa mandiri secara ekonomi. Dengan adanya program ini, orang tua siswa diharapkan dapat memiliki usaha atau keterampilan yang mampu menopang kebutuhan keluarga tanpa terus bergantung pada bantuan pihak luar.
Dukungan dari Menteri Sosial
Pada kesempatan tertentu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bertemu langsung dengan Naisila saat meninjau SRT Indramayu. Ia menyambut hangat cita-cita Naisila untuk menjadi dokter. “Titip ya, Bapak dan Ibu Guru. Ini ada anak istimewa ingin jadi dokter,” ucap Gus Ipul dengan penuh semangat.
Di SRT Indramayu, terdapat total 100 siswa yang dibagi dalam empat rombongan belajar. Masing-masing rombongan mencakup jenjang SD dan SMP. Program ini dirancang untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu dan memperkuat dasar pengetahuan mereka.
Semangat dan Harapan Masa Depan
Naisila Anandia adalah contoh nyata dari keteguhan hati seorang anak yang tidak pernah menyerah pada keterbatasan. Meskipun hidupnya dipenuhi tantangan, ia tetap mempertahankan impian untuk menjadi dokter. Dengan dukungan dari pihak sekolah dan pemerintah, Naisila kini memiliki peluang besar untuk mengejar impiannya.
Harapan besar di masa depan telah terbuka kembali bagi Naisila. Dengan belajar dan berusaha, ia percaya bahwa impian menjadi dokter akan terwujud. Semangatnya ini juga menjadi inspirasi bagi banyak orang lain yang sedang berjuang untuk mengejar pendidikan dan kesempatan yang sama.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!