Lestari Moerdijat: Menyeimbangkan Ilmu dan Iman untuk Generasi Berintegritas

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pentingnya Keseimbangan Ilmu dan Iman dalam Membentuk Generasi Muda

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara ilmu dan iman dalam membentuk generasi muda yang memiliki karakter kuat dan daya saing tinggi. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Temu Muda Inspiratif di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jawa Timur, pada hari Selasa.

Lestari menyampaikan bahwa ilmu dan iman adalah senjata utama untuk menguasai dunia. Ia menegaskan bahwa orang yang hanya berilmu tanpa memiliki keimanan akan merasa hampa dan tidak memiliki arah yang jelas. Menurutnya, masa depan pembangunan Indonesia sangat bergantung pada generasi muda yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi dengan tanggung jawab.

Ia juga mengingatkan para peserta acara bahwa sejarah Indonesia telah membuktikan bahwa bangsa ini adalah bangsa besar yang kaya akan sumber daya dan budaya. Sejak zaman Kerajaan Majapahit, Patih Gajah Mada pernah mengucapkan Sumpah Palapa dengan tekad untuk mempersatukan seluruh Nusantara. Lokasi Kerajaan Majapahit tersebut berada di Mojokerto, Jawa Timur, sehingga menjadi bagian dari sejarah yang penting untuk dipahami oleh generasi muda.

Selain itu, Lestari juga menyebutkan ungkapan Bhinneka Tunggal Ika yang digagas oleh penyair sastra Jawa Kuno, Mpu Tantular, dalam Kitab Sutasoma. Ungkapan ini mengandung makna bahwa perbedaan adalah hal yang alami dan tidak perlu diperdebatkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Perbedaan tersebut justru menjadi kekuatan yang dapat memperkaya persatuan dan kesatuan bangsa.

Nilai-nilai yang Harus Dimiliki oleh Generasi Muda

Sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Asep Saifuddin Chalim, memberikan pesan kepada para santri agar generasi muda memiliki nilai-nilai yang tinggi. Ia menekankan bahwa cita-cita seorang pemuda haruslah tinggi dan harus diwujudkan melalui kerja keras serta komitmen yang kuat. Kesuksesan tidak bisa diraih hanya dengan mimpi, tetapi dibutuhkan usaha yang konsisten dan tekad yang bulat.

Pesan ini menunjukkan bahwa generasi muda tidak hanya perlu memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga memiliki semangat dan motivasi untuk mencapai tujuan mereka. Dengan demikian, mereka dapat menjadi agen perubahan positif bagi bangsa dan negara.

Peran Pendidikan dan Budaya dalam Pembentukan Karakter

Pendidikan dan budaya memainkan peran penting dalam membentuk karakter generasi muda. Melalui pendidikan yang berkualitas dan pengajaran nilai-nilai keagamaan, anak-anak muda dapat memperoleh wawasan yang luas serta keyakinan yang kokoh. Hal ini akan membantu mereka menghadapi tantangan di era modern dengan penuh percaya diri dan tanggung jawab.

Selain itu, budaya lokal dan tradisi yang kaya juga perlu dilestarikan dan dijaga. Dengan memahami akar budaya sendiri, generasi muda dapat lebih memahami identitas diri dan memiliki rasa cinta terhadap tanah air. Ini akan menjadi fondasi yang kuat dalam membangun bangsa yang lebih baik.

Kesimpulan

Dalam rangkaian pidato dan pesan yang disampaikan, Lestari Moerdijat dan Asep Saifuddin Chalim menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara ilmu dan iman, serta memiliki cita-cita yang tinggi dan kerja keras untuk mewujudkannya. Dengan demikian, generasi muda Indonesia dapat menjadi pilar utama dalam membangun masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.