
Kerja Sama Bilateral Indonesia dan Prancis di Bidang Pendidikan Vokasi
Indonesia dan Prancis terus memperkuat hubungan kerja sama bilateral, khususnya dalam bidang pendidikan vokasi. Kali ini, fokusnya berada di bidang seni kuliner. Melalui program Apprentissage Restauration Indonésie-France (ARIF) yang berlangsung dari 2025 hingga 2027, enam mahasiswa Indonesia akan diberangkatkan ke Prancis untuk menempuh pendidikan sekaligus menjalani program magang selama dua tahun.
Enam peserta tersebut berasal dari berbagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satunya adalah Lingga Antakusuma Putra, yang berasal dari Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. Selain itu, ada juga Siti Fatimah Kirana Toyib, yang merupakan mahasiswa dari Politeknik Sahid Roxy Jakarta. Proses pemilihan peserta dilakukan melalui seleksi nasional yang melibatkan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi serta Kementerian Pariwisata.
Pada tahun pertama, para peserta akan mengikuti pendidikan persiapan untuk mendapatkan sertifikat Certificat d’Aptitude Professionnelle (CAP). Program ini akan dijalani di sekolah perhotelan ternama Prancis seperti Lycée Les Terres Rouges, Lycée Hôtelier La Rochelle, dan Lycée Le Dolmen di kota Poitiers. Pendidikan ini bertujuan untuk memberikan dasar pengetahuan dan keterampilan yang kuat dalam bidang perhotelan dan kuliner.
Di tahun kedua, peserta akan menjalani program apprenticeship langsung di restoran mitra yang bekerja sama dengan pihak Prancis. Mereka akan diberikan bimbingan langsung oleh chef Prancis, sehingga bisa merasakan pengalaman nyata di dapur profesional. Program ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk belajar teknik memasak, tetapi juga membantu peserta memahami budaya kuliner Prancis secara lebih mendalam.
Salah satu hal menarik dari program ARIF adalah inklusivitasnya. Program ini memberikan peluang bagi talenta muda dari berbagai latar belakang, baik itu dari daerah maupun kalangan ekonomi yang berbeda. Hal ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk membangun masa depan yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan vokasi.
Dengan bekal ilmu yang diperoleh dari Prancis dan identitas kuliner Indonesia, para peserta diharapkan mampu memperkaya dunia gastronomi di tanah air. Selain itu, mereka juga diharapkan menjadi duta budaya yang mampu memperkuat diplomasi antara Indonesia dan Prancis di masa depan. Dengan kombinasi antara pengetahuan teknis dan kreativitas lokal, program ini diharapkan mampu menciptakan generasi baru yang mampu bersaing di pasar global.
Program ARIF juga menjadi contoh bagaimana kerja sama bilateral dapat memberikan dampak positif pada sektor pendidikan dan ekonomi. Dengan adanya program ini, peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pengalaman internasional semakin terbuka. Di sisi lain, Prancis juga mendapatkan kesempatan untuk memperluas pengaruhnya dalam bidang kuliner dan pariwisata.
Kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada individu peserta, tetapi juga pada industri pariwisata dan kuliner Indonesia secara keseluruhan. Dengan meningkatnya kualitas tenaga ahli di bidang ini, Indonesia dapat lebih bersaing dalam memenuhi permintaan pasar global. Dengan demikian, program ARIF menjadi langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!