
Kunjungan Edukatif TKIT Pelita Hati Palu untuk Penguatan Kesiapsiagaan Bencana
Di tengah upaya peningkatan kualitas pembelajaran di Tahun Ajaran 2025-2026, PAUD-TK Islam Terpadu (TKIT) Pelita Hati Palu menggelar kunjungan belajar ke Kantor SAR Palu. Kegiatan ini bertema Mitigasi Bencana dan diikuti oleh sekitar 150 peserta didik. Acara berlangsung penuh antusias dengan partisipasi aktif dari siswa-siswi serta dukungan dari berbagai pihak.
Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, S.E.,M.AP. hadir dalam acara tersebut dan memberikan apresiasi terhadap inovasi yang dilakukan oleh sekolah. Ia menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting karena memberikan edukasi tentang bencana sejak dini. Menurutnya, daerah Palu pernah mengalami bencana besar pada tahun 2018, sehingga penting bagi anak-anak untuk lebih siap menghadapi situasi darurat.
“Kami menyambut baik program mitigasi bencana yang dilakukan oleh TKIT Pelita Hati. Di Jepang, anak-anak dilatih sejak dini untuk menghadapi gempa bumi. Alhamdulillah, sekolah ini sudah memiliki program serupa. Mudah-mudahan ke depannya, program ini bisa diikuti oleh TK, SD, hingga sekolah lainnya di Kota Palu, agar anak-anak kita lebih siap ketika bencana terjadi,” ujarnya.
Pengalaman Langsung Menghadapi Bencana
Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga SAR Kantor SAR Palu, Rusmadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak tentang bagaimana menghadapi situasi darurat. Dalam kunjungan tersebut, para siswa diperkenalkan dengan berbagai aktivitas seperti flying fox, cara mendayung, latihan turun dari ketinggian menggunakan tali, serta pengenalan alat-alat SAR.
Melalui pengalaman ini, siswa tidak hanya memperoleh wawasan teori, tetapi juga keterampilan praktis yang sangat berguna dalam situasi bencana. Hal ini sejalan dengan tujuan TKIT Pelita Hati untuk memberikan pendidikan yang tidak hanya akademik, tetapi juga bekal keterampilan hidup (life skills) yang penting, khususnya terkait kesiapsiagaan bencana.
Sinergi Antara Berbagai Pihak
Kunjungan edukatif ini juga menjadi contoh sinergi positif antara lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan Basarnas. Dengan kolaborasi ini, diharapkan mampu membentuk generasi yang tangguh dan siap menghadapi ancaman bencana sejak usia dini.
Program ini menunjukkan komitmen sekolah dalam memberikan pendidikan holistik yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada kesiapan dan kesadaran akan risiko bencana. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman nyata di luar lingkungan sekolah.
Manfaat Jangka Panjang
Kegiatan ini dinilai memiliki manfaat jangka panjang, terutama dalam meningkatkan kesadaran dan kemampuan siswa dalam menghadapi bencana. Dengan memahami langkah-langkah pencegahan dan respons darurat, anak-anak dapat lebih tenang dan percaya diri ketika menghadapi situasi kritis.
Selain itu, program ini juga memberikan contoh nyata bagaimana pendidikan dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan dan sosial. Dengan adanya kerja sama antara berbagai pihak, diharapkan kegiatan seperti ini dapat menjadi model yang dapat diadopsi oleh lembaga pendidikan lain di wilayah Palu maupun daerah lainnya.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!