
Pemkot Bandung Tantang ASN untuk Jadi Agen Perubahan Anti-Korupsi
Pemerintah Kota Bandung terus berupaya membangun sistem pemerintahan yang bersih dan transparan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengikuti program Pendidikan Antikorupsi Dasar dan Integritas (PADI). Program ini bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan bukan hanya sekadar formalitas. Dengan target sebanyak 16.000 ASN, PADI menjadi bagian dari visi Bandung 2025–2030: Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menekankan bahwa amanah bukan hanya slogan, tetapi nilai yang harus terus dijunjung dalam setiap tindakan birokrasi. Dalam sebuah wawancara, ia menyoroti bahwa korupsi tidak berhenti hanya karena seseorang pensiun. “Hukuman bisa datang belasan tahun kemudian. Oleh karena itu, integritas harus dijaga sejak dini,” ujarnya.
Dua dinas utama menjadi pusat pelaksanaan program ini: Dinas Pendidikan dengan sekitar 8.000 guru TK, SD, dan SMP, serta Dinas Kesehatan dengan sekitar 1.700 tenaga kesehatan. Setelahnya, pelatihan akan diperluas ke seluruh perangkat daerah hingga tingkat kecamatan dan kelurahan.
Program ini tidak hanya fokus pada pengetahuan hukum atau sanksi. Konten e-learning yang disiapkan oleh KPK dirancang sesuai kebutuhan Pemkot Bandung, memberikan pemahaman tentang dasar-dasar antikorupsi, bentuk-bentuk pelanggaran, serta langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan oleh ASN. Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, menyebut Bandung sebagai pilot project nasional dalam penerapan PADI di tingkat pemerintah daerah.
“Setiap ASN wajib lulus pendidikan ini. Minimal setahun sekali mereka di-refresh melalui e-learning. Ke depan, ini bisa menjadi prasyarat sebelum memulai tahun kerja,” jelas Wawan. Pendekatan ini memastikan bahwa pemahaman antikorupsi tidak berhenti hanya setelah satu kali pelatihan, tetapi terus diperbarui secara berkala.
Bagi Pemkot Bandung, program ini adalah investasi jangka panjang. Kebersihan birokrasi tidak hanya memberikan manfaat instan, tetapi juga membentuk budaya kerja yang berintegritas. Dengan langkah ini, Bandung berharap dapat memutus mata rantai praktik korupsi yang sering merusak kepercayaan publik.
Di luar ruang kelas e-learning, PADI membawa pesan moral: perubahan budaya dimulai dari individu. Guru yang mengajar murid, tenaga kesehatan yang melayani pasien, dan pejabat yang membuat kebijakan—semuanya diminta bergerak seirama. Harapannya, Bandung tidak hanya dikenal sebagai kota kreatif dan ramah wisata, tetapi juga sebagai contoh kota yang bersih dan terpercaya.
Langkah-Langkah Implementasi PADI di Bandung
- Pelatihan Online: Semua ASN diwajibkan mengikuti e-learning yang disesuaikan dengan kebutuhan Pemkot Bandung.
- Pembaruan Berkala: Setiap tahun, ASN akan di-refresh melalui program e-learning agar pemahaman antikorupsi tetap segar.
- Pengembangan Budaya Kerja: PADI bertujuan membentuk budaya kerja yang berintegritas dan menjunjung nilai-nilai antikorupsi.
- Pengawasan dan Evaluasi: Ada mekanisme pengawasan untuk memastikan semua ASN memenuhi standar yang ditetapkan.
- Partisipasi Aktif Stakeholder: Dinas-dinas besar seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan menjadi prioritas dalam implementasi program ini.
Manfaat Jangka Panjang
- Meningkatkan Kepercayaan Publik: Dengan birokrasi yang bersih, masyarakat lebih percaya pada pemerintahan setempat.
- Mencegah Korupsi: Melalui edukasi dan kesadaran dini, risiko korupsi dapat diminimalkan.
- Membentuk Generasi ASN yang Berintegritas: ASN yang terlatih akan menjadi agen perubahan dalam sistem pemerintahan.
- Mendorong Transparansi: Program ini mendorong transparansi dalam pengelolaan anggaran dan kebijakan publik.
- Menjadi Contoh Nasional: Bandung berharap menjadi model bagi daerah lain dalam menerapkan antikorupsi secara efektif.
Kesimpulan
Program PADI di Kota Bandung menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan bermoral. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, PADI bukan hanya sekadar program pelatihan, tetapi juga langkah strategis untuk membangun fondasi yang kuat dalam pemerintahan. Dengan demikian, Bandung tidak hanya menjadi kota yang kreatif, tetapi juga kota yang penuh integritas dan layak dipercaya.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!