Video Viral ASN yang Karaoke di Sekolah, Kepala Sekolah dan Guru Terekam Lagi
Sebuah video yang memperlihatkan dua orang aparatur sipil negara (ASN) tengah asyik berkaraoke telah menyebar luas di media sosial. Video tersebut menjadi perbincangan masyarakat karena kedua pihak yang terlibat adalah oknum kepala sekolah dan guru di SD Negeri 2 Ciodeng, Pandeglang, Banten.
Video yang viral ini menunjukkan kejadian yang terjadi di jam belajar dan mengajar. Hal ini membuat banyak orang merasa terkejut dan tidak nyaman dengan tindakan yang dilakukan oleh dua ASN tersebut. Mereka tampak masih mengenakan seragam dinas sambil bernyanyi bersama, bahkan sesekali saling memeluk.
Dalam video tersebut, seorang pria yang diduga merupakan kepala sekolah sedang menyanyi bersama seorang guru perempuan. Keduanya terlihat berdiri berpegangan tangan sambil menikmati lagu. Meski belum diketahui apakah keduanya adalah pasangan suami-istri atau bukan, tindakan mereka dianggap tidak pantas, terutama karena dilakukan saat jam kerja.
Alat karaoke yang digunakan dalam video itu adalah Smart TV, yang ternyata merupakan bantuan dari Presiden Prabowo. Informasi ini semakin memperkuat spekulasi bahwa kejadian ini terjadi di lingkungan sekolah yang memiliki keterkaitan dengan pejabat setempat.
Sekolah SD Negeri 2 Ciodeng berada di Desa Ciodeng, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang. Wilayah ini juga merupakan daerah kediaman Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi. Hal ini menambah kompleksitas kasus ini, karena ada kemungkinan keterlibatan pihak-pihak tertentu dalam penanganannya.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang, Nono Suparno, mengakui adanya kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa masalah ini sudah ditangani oleh bidang terkait di dalam institusi.
“Iya benar. Tapi sudah ditangani oleh bidang terkait di internal,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon.
Meski begitu, Nono mengaku belum mengetahui perkembangan lebih lanjut terkait penanganan kasus ini. Ia menyarankan untuk bertanya langsung ke bagian BPK (Bidang Pembinaan Sekolah Dasar).
TribunBanten.com mencoba menghubungi Kabid Pembinaan Sekolah Dasar melalui telepon maupun pesan singkat, namun hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan jawaban.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi para guru dan pejabat publik. Mereka harus selalu berhati-hati dalam melakukan tindakan yang bisa memengaruhi kredibilitas dan reputasi mereka. Terlebih, tindakan yang dilakukan justru mengganggu tanggung jawab utama mereka sebagai ASN.
Dengan situasi seperti ini, masyarakat diharapkan tetap waspada dan memberikan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para pejabat publik. Semoga kasus ini dapat segera diselesaikan dengan baik dan memberikan contoh yang positif bagi masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!