Tangis Haru Siti Naliyah, Anak Ketiganya Akhirnya Bisa Sekolah di Indramayu

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kehidupan Siti Naliyah yang Penuh Perjuangan

Siti Naliyah, seorang ibu berusia 37 tahun asal Desa Patrol Baru, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tidak bisa menahan air matanya saat melihat anak ketiganya, Lukman (13), kembali bersekolah. Ia bersyukur karena Lukman akhirnya bisa melanjutkan pendidikannya melalui program Sekolah Rakyat (SR).

Pada hari Senin (29/9/2025), Siti bersama Lukman datang langsung ke Balai Latihan Kerja (BLK) Indramayu untuk bertemu Menteri Sosial Syaifullah Yusuf. Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan Bupati Indramayu Lucky Hakim.

"Alhamdulillah, senang sekali. Anak saya bisa sekolah lagi," ucap Siti sambil mengusap air mata yang jatuh dari matanya.

Siti menceritakan bahwa Lukman baru saja lulus SD, tetapi sempat terpaksa tidak melanjutkan ke SMP karena ketiadaan biaya. "Karena tidak punya biaya, kondisi saya sekarang sedang susah," katanya dengan suara lirih.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya adalah seorang single parent setelah tiga kali menikah. Dari pernikahannya, Siti memiliki lima orang anak. Anak pertama dan kedua tinggal bersama ayah mereka, sementara Lukman dan adiknya tinggal bersama Siti. Ayah Lukman sudah meninggal dunia, sedangkan anak bungsu Siti yang masih berusia tiga tahun ditinggalkan ayahnya tanpa tanggung jawab.

Untuk bertahan hidup, Siti bekerja serabutan. Ia biasa berjualan kue keliling milik orang lain, bahkan terkadang menerima jasa pijat. Penghasilan yang diperolehnya hanya cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari. "Kerja apa saja yang penting bisa ngehidupin anak," kata Siti.

Di sisi lain, Siti Naliyah mengaku mengenal program Sekolah Rakyat setelah mendapat tawaran dari perangkat desa. Tanpa pikir panjang, ia segera mendaftarkan Lukman. Ia pun berharap besar, dengan adanya sekolah ini, anaknya bisa menatap masa depan yang lebih baik. "Intinya biar pintar, bisa mengaji, menjadi orang sukses," harap Siti.

Visi Sekolah Rakyat yang Menyentuh Lapisan Bawah

Dalam kesempatan itu, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu agar mereka bisa memiliki mimpi untuk menatap masa depan yang lebih baik.

Menurutnya, tiga kunci utama dari Sekolah Rakyat adalah sebagai berikut:

  • Memuliakan wong cilik: Memberikan penghormatan, fasilitas unggul, dan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
  • Menjangkau yang belum terjangkau: Menyentuh lapisan masyarakat paling bawah.
  • Memungkinkan yang tidak mungkin: Memberikan harapan, menumbuhkan asa, serta mengubah mimpi yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Program ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi keluarga seperti Siti Naliyah, yang selama ini kesulitan dalam membiayai pendidikan anak-anaknya. Dengan adanya Sekolah Rakyat, anak-anak dari kalangan kurang mampu dapat memiliki kesempatan yang sama dalam meraih pendidikan dan masa depan yang lebih cerah.