MPLS Sekolah Rakyat Terpadu 55 Dimulai, Wabup: Awal Menuju Pembelajaran Efektif

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Sekolah Rakyat Terpadu 55 Mulai Jalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

Pada hari Selasa (30/9/2025), Sekolah Rakyat Terpadu 55 secara resmi memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan ini menjadi awal dari proses belajar-mengajar yang akan berlangsung di sekolah khusus yang dirancang untuk mendukung siswa dari kalangan miskin dan miskin ekstrem. Ratusan pelajar dari berbagai kecamatan mulai merasakan hari pertama mereka, baik di ruang kelas maupun lingkungan asrama tempat mereka akan tinggal penuh.

Wakil Bupati Kotim, Irawati, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam program ini. Menurutnya, keberadaan sekolah rakyat menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan akses pendidikan yang setara bagi anak-anak kurang beruntung. Ia menjelaskan bahwa MPLS merupakan tahap awal menuju proses belajar-mengajar yang akan berlangsung selama masa sekolah.

Menurut Irawati, MPLS tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan guru dan lingkungan sekolah, tetapi juga membantu siswa menjalin kebersamaan dengan sesama pelajar yang berasal dari berbagai daerah. Program ini dirancang agar siswa dapat lebih mudah beradaptasi dengan suasana baru sebelum memasuki proses pembelajaran yang lebih intensif.

Selain itu, konsep sekolah rakyat tidak hanya fokus pada pengajaran akademik, tetapi juga menanamkan nilai sosial. Kehidupan berasrama memaksakan siswa untuk tinggal selama 24 jam penuh, dengan waktu khusus bagi keluarga untuk menjenguk setiap hari Minggu. Tujuan utamanya adalah untuk melatih siswa dalam bersosialisasi, saling menghargai, serta membangun rasa kekeluargaan. Irawati menekankan bahwa di sini bukan sekadar sekolah, melainkan juga tempat pembentukan karakter melalui kehidupan asrama.

Program Sekolah Rakyat Terpadu ini merupakan inisiatif pemerintah pusat yang dinilai sangat tepat sasaran. Sasaran utamanya adalah anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang tercatat dalam kategori desil satu dan dua. Untuk memastikan bahwa penerima manfaat benar-benar sesuai target, Pemkab Kotim terus melakukan pembaruan data.

Irawati menegaskan bahwa program ini memberi peluang bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu untuk mengenyam pendidikan yang layak. Tidak ada lagi batas antara miskin dan kaya, karena semua memiliki hak yang sama. Ini dianggap sebagai langkah nyata untuk memutus rantai kemiskinan di Kotim.

Tahun ini, Sekolah Rakyat Terpadu 55 Kotim menerima 100 siswa, yaitu 50 siswa di tingkat SD dan 50 siswa di tingkat SMA. Dengan jumlah peserta yang cukup besar, sekolah ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di wilayah tersebut.

Beberapa kegiatan yang dilakukan selama MPLS mencakup orientasi lingkungan sekolah, interaksi dengan guru dan teman sebaya, serta aktivitas yang dirancang untuk mempererat hubungan antar siswa. Hal ini diharapkan dapat membantu siswa merasa nyaman dan siap menghadapi proses belajar-mengajar di sekolah rakyat.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, pihak sekolah juga telah mempersiapkan berbagai fasilitas dan program tambahan yang akan diberikan kepada siswa. Termasuk di dalamnya adalah pelatihan soft skill, kegiatan ekstrakurikuler, dan dukungan psikologis untuk siswa yang masih dalam masa adaptasi.

Program ini diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam membangun pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan adanya Sekolah Rakyat Terpadu 55, diharapkan masyarakat dapat melihat bagaimana peran pemerintah dalam memperluas akses pendidikan bagi semua kalangan, terutama bagi mereka yang kurang mampu.