Alasan Roy Suryo Tantang Riwayat Pendidikan Gibran: Tidak Takut Kritik Pejabat

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Roy Suryo Mengungkap Alasan Kritik Terhadap Riwayat Pendidikan Wakil Presiden

Roy Suryo, seorang tokoh yang aktif dalam berbagai isu publik, mengungkapkan alasan di balik kepeduliannya terhadap riwayat pendidikan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming. Ia mengatakan bahwa tindakannya ini dilakukan setelah mendapatkan masukan dari berbagai pihak yang menilai pentingnya transparansi dan akuntabilitas terkait latar belakang pendidikan para tokoh nasional.

Dalam wawancara dengan program Sapa Indonesia Malam KompasTv pada Rabu (10/9/2025), Roy Suryo menjelaskan bahwa ia memilih untuk menyampaikan keluhan tersebut melalui Komisi III dan Komisi X DPR RI. Tujuannya adalah untuk meminta audiensi terkait ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Ia menegaskan bahwa kritik yang ia sampaikan bukanlah semata-mata tentang Gibran, namun juga mencakup aspek yang lebih luas terkait sistem pendidikan dan pengakuan formal terhadap seseorang.

“Karena kemarin ada masukan dari teman-teman di seberang, kenapa yang diprotes atau dikritik adalah orang yang sudah tidak menjabat lagi,” ujar Roy Suryo. Ia menilai bahwa kritik terhadap tokoh yang masih menjabat justru lebih relevan dan penting untuk diperhatikan.

Ia menekankan bahwa tidak takut untuk mengkritik siapa pun yang sedang menjabat. Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa kritik yang disampaikan bukanlah sekadar permainan politik, tetapi benar-benar didasari oleh kepedulian terhadap kualitas dan integritas informasi yang diberikan kepada masyarakat.

“Ini buktinya, orang yang masih menjabat pun ternyata riwayat pendidikannya tidak kalah bermasalah. Nanti akan ada bukti-buktinya semua,” tambah Roy Suryo. Ia menjanjikan bahwa akan ada bukti-bukti konkret yang bisa diungkapkan, baik itu dalam bentuk dokumen maupun data yang dapat diverifikasi.

Beberapa poin yang menjadi fokus utama Roy Suryo antara lain:

  • Transparansi Informasi: Pentingnya pengungkapan informasi secara terbuka, terutama terkait pendidikan dan latar belakang seseorang.
  • Akuntabilitas: Tantangan bagi para tokoh untuk bertanggung jawab atas informasi yang mereka sampaikan.
  • Kepentingan Publik: Kritik yang disampaikan harus selalu berorientasi pada kepentingan rakyat dan keadilan.

Roy Suryo juga menyoroti bahwa masalah pendidikan tidak hanya berkaitan dengan ijazah, tetapi juga bagaimana sistem pendidikan saat ini memberikan ruang bagi seseorang untuk meraih gelar tanpa melewati proses yang transparan dan sesuai aturan.

Ia menegaskan bahwa kritik ini bukanlah serangan personal, tetapi bagian dari upaya untuk memastikan bahwa setiap individu yang menjabat posisi penting memiliki latar belakang yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih percaya pada kepemimpinan yang dijalani oleh para tokoh negara.